5W1H DALAM ILMU EKONOMI MIKRO
Berikut
penerapan konsep 5W1H dalam ilmu ekonomi mikro:
1. What
(Apa)?
Apa itu
ilmu ekonomi mikro?
“mikro”
berarti kecil, mikroekonomi atau ekonomi mikro boleh diartikan sebagai “ilmu
ekonomi kecil”. Ekonomi mikro adalah ilmu yang mempelajari aktivitas
perekonomian yang terjadi dalam suatu lingkup yang lebih kecil. Berdasarkan
pola dan ruang lingkup yang analisisnya, teori ekonomi mikro dapat
didefinisikan sebagai satu bidang dalam ilmu ekonomi yang menganalisis
bagian-bagian kecil secara individual dari keseluruhan kegiatan perekonomi. Isi
pokok ekonomi mikro adalah cara menggunakan factor-faktor produksi yang
tersedia secara efesien.
Teori
ekonomi mikro adalah teori yang membicarakan bagian-bagian dari suatu
perekonomian, perusahaan perusahaannya, pasar pasarnya, serta penetapan harga
di dalamnya, dan sebagainya.
2. Who
(Siapa)?
Siapa
pelaku dalam ekonomi mikro?
Yang
pertama adalah kaum produsen, kaum produsen adalah mereka yang di dalam suatu
kegiatan ekonomi berfungsi sebagai pihak yang mengorganisasikan input dan
menyediakan barang dan jasa.
Yang
kedua adalah kaum konsumen, Kaum konsumen adalah para pemakai barang dan jasa
yang dihasilkan oleh kaum produsen
3. Where
(Dimana)?
Dimana
ruang lingkup ekonomi mikro berjalan?
Ruang
lingkup kajian ekonomi mikro adalah produsen dan konsumen. Ekonomi mikro dengan
demekian memiliki ruang lingkup pada produsen dan konsumen tersebut dalam dunia
ekonomi yang nyata adalah individu-individu pada rumah tangga keluarga,
masyarakat, atau perusahaan.
Secara
ringkas ruang lingkup ekonomi mikro :
a. Permintaan,
Penawaran, dan keseimbangan harga pasar
b. Elastisitas
pemintaan atau elastisitas penawaran
c. Perilaku
konsumen
d. Produksi,
biaya produksi, penerimaan produksi dan laba
e. Pasar
persaingan sempurna
f. Pasar
monopoli
4. When
(Kapan)?
Kapan proses ekonomi mikro
dilakukan?
Ekonomi
mikro terjadi ketika adanya suatu interaksi berupa permintaan dan penawaran
yang dilakukan oleh konsumen dan produsen untuk mencukupi kebutuhan
masing-masing, dalam hal ini terjadi suatu hubungan dimana jika salah satu dari
pelaku ekonomi mikro tersebut tidak ada saling melakukan interaksi maka akan
terjadi kegagalan pasar.
5. Why (
Mengapa) ?
Mengapa harus ekonomi mikro?
Karena
ekonomi mikro mempelajari berbagai kondisi teoritis yang dibutuhkan agar
terbentuk suatu pasar persaingan yang sempurna dan berbagai hal yang dapat
menyebabkan kegagalan pasar yang banyak dalam ruang ligkup ekonomi mikro.
Dengan terciptanya persaingan pasar yang sempurna diharapkan terciptanya
stabilitas dan kesejahteraan pasar yang baik bagi produsen dan konsumen. Jadi,
pentingnya ekonomi mikro adalah untuk suatu efisiensi, keadilan, stabilitas dan
pertumbuhan ekonomi.
6. How
(Bagaimana)?
Bagaimana penerapan ilmu
ekonomi mikro?
Penerapan
ekonomi mikro yang ada di Indonesia khususnya sudah terlihat pada pembentukan
badan usaha yang dilakukan oleh pemerintah atau swasta. Konsumen yang ada di
Indonesia juga ikut berperan dalam penerapan ekonomi mikro, Hal ini dikarenakan
kondisi Negara Indonesia adalah negara berkembang, sehingga, perilaku konsumen
yang ada di Indonesia adalah perilaku yang konsumtif. Hal itu membuat penerapan
ekonomi mikro berjalan dengan semestinya.
Dari
penjelasan diatas jelas sudah bahwa isu pokok yang dianalisis dalam
mikroekonomi adalah : bagaimana cara menggunakan faktor-faktor produksi yang
tersedia secara efisien agar kemakmuran masyarakat dapat dimaksimumkan? Analisis
seperti ini dibuat berdasarkan kepada pemikiran bahwa (i) kebutuhan dan
keinginan manusia tidak terbatas, sedangkan (ii) kemampuan faktor-faktor
produksi menghasilkan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan
masyarakat adalah terbatas. Berdasarkan kepada dua pemikiran ini, teori mikro
ekonomi bertitik tolak kepada pemisalan bahwa faktor-faktor produksi yang
tersedia selalu sepenuhnya digunakan, keadaan ini mendorong masyarakat untuk
memikirkan cara yang paling efisien dalam menggunakan faktor-faktor produksi
yang tersedia.
Dalam teori mikroekonomi masalah
diatas dibagi dan dibedakan menjadi tiga persoalan yang dinyatakan di bawah
ini:
1. What
commodities shal be produced and in what quantities? - Barang-barang apa yang
akan diproduksi dan seberapa banyak? Artinya, beberapa banyak serta manakah
diantara barang-barang dan jasa-jasa yang sekian banyaknya itu yang dipilih
untuk dibuat atau dihasilkan? Makanankah atau pakaian? Lebih banyak makanan
daripada pakaian atau sebaliknya? Roti dan mentega hari ini, ataukah roti dan
anggur hari ini serta roti, anggur dan gandum atau padi ditahun depan? Atau
bagaimana?
2. How
shall goods be produced? – dengan cara bagaimanakah barang-barang itu akan
dihasilkan? Artinya, siapa yang akan mengerjakan dan dengan sumber-sumber apa
serta dengan system tehnologi yang bagaimanakah barang-barang itu dihasilkan?
Siapavyang harus berburu dan siapakah pula yang harus memancing? Listrik
sebaiknya dibangkitkan dengan tenaga nuklir, air terjun atau uap?
3. For
whom shall goods be produced? – untuk siapakah barang-barang yang dihasilkan
itu nantinya? Artinya, siapakah yang akan menikmati serta memperoleh manfaaat
dari hasilkannya barang-barang tersebut? Atau dengan perkataan lain,
bagaimanakah seluruh produk (hasil produksi) nasional dibagikan kepada
anggota-anggota masyarakat? Sebagian kecil dibagikan kepada kelompok masyarakat
yang kaya serta sisanya kepada yang miskin? atau sebaliknya? Atau sama rata?
Ketiga
masalah diatas, yaitu What, How, dan for Whom, bersifat fundamental sekali,
serta dihadapi oleh setiap perekonomian baik perekonomian berkembang maupun
yang sudah maju, komunis atau kapitalis, kuno maupun modern, perekonomian desa
maupun perekonomian kota, tetapi tidak semua perekonomian itu memecahkan ketiga
masalah tersebut dengan cara yang sama.
Daftar Pustaka :
Rosyidi, Suherman. 2005. Pengantar Ekonomi Mikro. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada
Sukirno, Sadono. 2005. Mikro Ekonomi: Teori Pengantar. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada
Tidak ada komentar:
Posting Komentar